Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Minggu (8/12/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 0,43 persen dalam 24 jam dan 3,94 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 100.207 per koin atau setara Rp 1,58 miliar (asumsi kurs Rp 15.865 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 0,11 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 8,13 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 63,6 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 3,05 persen dan 15,04 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,9 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA merosot 1,41 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 12,54 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 19.196 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik 1,44 persen dalam sehari dan 0,77 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,80 juta per koin.
XRP kembali berada di zona hijau. XRP menguat 7.55 persen dalam 24 jam dan 34,97 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 35.699 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE tumbuh 4,75 persen dan 7,87 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 7.239 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,65 triliun atau setara Rp 57.908 triliun, melemah sekitar 0,12 persen dalam sehari terakhir
Bitcoin Tembus Rekor Baru Rp 1,64 Miliar, Kripto Bakal Terus Bersinar?
Sebelumnya, Bitcoin kembali mencatatkan all time high (ATH) baru atau harga tertinggi sepanjang sejarah di level USD 100.000 per koin. mengutip data dari CoinMarketCap pada Kamis 5 Desember 2024, harga Bitcoin tembus di angka USD 103.418 atau setara Rp 1,64 miliar pada perdagangan di hari tersebut.
Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby mengatakan, momentum ATH ini merupakan tonggak sejarah baru di ekosistem investasi kripto dunia.
“Kenaikan harga Bitcoin tersebut mendorong pertumbuhan performa year to date Bitcoin hampir menembus angka 130 persen. Salah satu katalis lonjakan harga Bitcoin yakni optimisme para pelaku pasar terhadap potensi pergeseran arah regulasi Amerika Serikat yang akan lebih suportif terhadap aset kripto, menyusul kabar terkait penunjukan anggota-anggotakabinet yang dikenal pro kripto,” jelas Robby, Jumat (6/12/2024).
Robby melanjutkan, situasi saat ini berpotensi mendorong antusiasme masyarakat terhadap aset kripto. Namun, Reku menghimbau masyarakat untuk memahami aset kripto beserta risikonya sebelum mengambil keputusan.
“Lonjakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya menggambarkan potensi keuntungan tinggi dalam berinvestasi kripto. Kondisi seperti ini dapat menarik perhatian masyarakat yang belum berinvestasi kripto untuk mulai berinvestasi. Lonjakan investor pemula pun juga berpotensi terjadi,” ungkapnya.
Senada, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menyampaikan, kenaikan harga Bitcoin ini juga turut diikuti oleh tren positif dari altcoin di berbagai sektor mulai dari Web3 gaming hingga DeFi.
“Tren positif yang terjadi di pasar kripto saat ini sejalan dengan proyeksi kami terkait efek positif penurunan suku bunga The Fed dan pemilu AS. Mengacu pada proyeksi kami sebelumnya, kenaikan yang terjadi saat ini juga bukan merupakan akhir dari siklus bullish yang terjadi, bahkan dapat dikatakan cukup awal, yang artinya potensi kenaikan lanjutan masih sangat terbuka,” terangnya.
Euforia Investor Ritel
Menurut dia, ini salah satunya diindikasikan oleh kenaikan harga yang mayoritas masih disebabkan oleh meningkatnya adopsi investor institusi dan investor besar, atau yang sering dikenal sebagai whales.
“Euforia dari kalangan investor ritel saat ini masih belum terlalu signifikan terlepas dari tingkat kenaikan harga yang telah dibukukan oleh Bitcoin,” imbuh Fahmi.
Di sisi lain, adopsi investor institusi seperti yang dapat dilihat dari data aliran dana masuk/keluar ETF Bitcoin spot mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
“Setelah sempat membukukan netflow negatif pada 25 dan 26 November lalu, ETF Bitcoin spot membukukan total aliran dana masuk sebesar lebih dari USD 2 miliar dalam lima hari perdagangan terakhir,” kata Fahmi.
Tren positif yang terjadi di pasar kripto hari ini turut berpotensi memperkuat tren adopsi Bitcoin oleh investor dari kalangan institusi. Keputusan Microsoft untuk menyetujui atau menolak inisiatif untuk mengalokasikan aset di Bitcoin pada 10 Desember ini akan menjadi momentum krusial terkait adopsi Bitcoin oleh investor institusi.
“Jika perusahaan sebesar Microsoft yang dikenal dengan expertise-nya di bidang teknologi memutuskan untuk mengalokasikan aset di Bitcoin, maka potensi efek domino yang bisa terjadi bisa sangat signifikan khususnya untuk mendorong semakin meluasnya tren adopsi Bitcoin oleh institusi bisnis,” lanjut Fahmi.
Leave a Reply